Semua kontak WA yang aku miliki
rata-rata hilang dan WA ku ke reset kembali pada bulan 15 Agustus kemarin yang
notabenenya memiliki banyak hal. Agustus kemarin artinya masih tentang ‘PGMI
Mengabdi’ yang telah selesai pada bulan Juli, dan kenangan-kenangan tentang
masa-masa itu masih dibicarakan oleh kawan-kawanku. Adapun anak-anak itu masih
mengechat aku, menanyakan kabar, dan lainnya.
15 Agustus artinya aku belum
terpilih menjadi ketua kaderisasi
15 Agustus artinya mahasiswa baru
belum masuk UIN
15 Agustus artinya Warungbiru
belum kami buat
15 Agustus artinya belum MAPABA
15 Agustus artinya aku belum
mengenal Tazkiya, Nuzula, Oca, Afifah, dan pengurus lainnya
15 Agustus artinya aku belum
mengenal Amelia Amrina, Rafsanjani, Nurfiya, Mafzal, Wahyu, dll.
15 Agustus artinya aku belum
me-save kontak mereka
15 Agustus artinya aku dan Ivan
belum membuat teater PGMI
15 Agustus artinya aku belum
menjadi pak Kades, peran pertamaku di teater
15 Agustus artinya keakraban
tahun 2022 belum terlaksana
15 Agustus artinya panitia lomba
PGMI belum terbentuk
15 Agustus artinya aku belum
menginap di rumahnya Ivan
15 Agustus artinya aku masih
ngontrak didekat rumahnya Salsabila
15 Agustus artinya motor Elin dan
Asrul belum hilang
15 Agustus artinya aku belum
benar-benar terjun di dunia TikTok
15 Agustus artinya aku belum
mengambil kelas multiverse bersama ketua rayon
15 Agustus artinya aku, Ivan, dan
Uswah belum memenangkan lomba formakripsi
15 Agustus artinya aku belum 'mengkele' bersama anak-anak rayon
15 Agustus artinya aku belum camp di pantai selingkuh sama anak rayon komisariat UIN
15 Agustus artinya semua konflik,
cinta, kasih, kebersamaan, yang telah terjadi…belum terjadi
15 Agustus artinya awal sebelum
aku mulai lanjut pada cerita-cerita berikutnya
15 Agustus artinya banyak makna.
Dan mungkin kehilangan semua kontak
itu hanya untuk merenungkan ini semua.
Ternyata banyak hal yang telah terjadi.
Waktu bergerak begitu cepat dan membuat semua berlalu begitu saja, dan
kenangan-kenangan pada hari kemarin hanya bisa kenang melalui gambar, tulisan, serta
mozaik kenangan yang semakin lama semakin kita lupakan.
Aku pun lupa bahwa ternyata semua
itu telah terjadi dan akan terjadi. Kemudian semua kenangan-kenangan hari
kemarin tergantikan dengan kenangan-kenangan baru yang konon lebih asyik dan
lebih menyenangkan untuk dikenang. Sementara kenangan di hari kemarin,
terlupkan.
Jujur saja sebenarnya pagi ini
aku sedih sebab kontak-kontak itu hilang semua, kontak-kontak yang aku sayangkan
kenapa bisa hilang begitu saja dan membuat aku berpikir; apakah memang takdirku
untuk tidak mengenalmu?
Tapi aku tidak ingin itu terjadi.
Aku ingin mengenang semuanya.
Alasan aku memfoto banyak hal,
menulis banyak hal, hanya untuk mengikatmu lebih lama agar kamu tidak pergi. Agar
kamu tahu bahwa kamu berharga bagiku. Walau pada akhirnya aku pun tahu,
beberapa hal memang tidak bisa kita peluk selamanya, melainkan dibiarkan hilang
begitu saja dan terbang bersama angin perubahan.
Aku merenungkan hal ini lama, dan
menyadari bagaimana semua akan berlalu dan tidak bisa dihindarkan membuat aku
sadar bahwasanya hidup memang perihal mendapatkan dan ditinggalkan. Semua orang
datang dan pergi, semua kenangan datang dan silih berganti.
Dan ketika kutatap teman-temanku
mempermasalahkan hal-hal besar serta mulai membicarakan masa depan….disinilah
aku, masih berkutat dengan masa lalu, sembari mempertanyakan: kenapa semua ini
terjadi kepadaku?
Aku berharap hari esok akan
semakin baik, dan aku berharap aku belum kehilangan semuanya. Lagipula aku
masih memiliki hape yang sedang diperbaiki, dan aku berharap disana nomer-nomer
itu masih abadi dan bisa aku hubungi.
Memang aku terlihat seperti
kehilangan segalanya, namun percayalah. Semua tidak benar-benar hilang. Aku percaya
akan selalu ada makna dibalik luka, dan akan selalu ada harapan walaupun seolah
tidak pernah ada perubahan.
Tuhan, makasih untuk hari ini.
Aku mencintaimu.
Salam, hamba-Mu.
Aku kehilangan semuanya, namun tidak semuanya hilang |
Aku malah ketemu chatan-chatan dulu dan grup grup dulu |
Well, artinya saat itu juga dekat dengan Harlah Hammasah |
Foto kelas C PMII dulu, btw aku malah nggak ada |
NB: Aku juga malah menemukan konflik, kasih sayang, dan segala rentetan tentang kisah lalu. Semoga inilah maknanya.