Minggu, 19 Juni 2022

Mati Rasa


Mati rasa.

Kayaknya hal itu adalah hal yang aku alami saat ini, dan kampretnya, aku nggak tahu harus apa.

Satu-satunya hal yang bisa aku lakukan adalah memutar lagu Avenged Sevenfold-Hail To The King agar aku bisa mencari tetesan adrenalin dalam jiwaku. aku menyukai tantangan yang disukai oleh jiwaku, aku tertarik untuk membunuh rasa takut, aku tertarik untuk melawan hidup yang semakin tak menentu.

Aku tidak suka dibelenggu, aku ingin hidup!

Sembari aku menulis tulisan ini, Hail To The King telah habis, berganti menjadi lagu So Far Away. Aku membukanya di Youtube dan ada dirumah Baye dengan fasilitas WiFi gratis. Jadi mumpung Wifi ini gratis, kuharap perasaan itu dapat kutemukan kembali.

Menurutku mati rasa terjadi karena beberapa hal, misalnya kau terlalu menahan sesuatu dalam jangka waktu yang lama, dan ketika perasaan yang kau pendam itu mencuat, tubuh dan jiwa kamu yang rapuh tidak bisa menampungnya. Dan hasilnya? End.

Namun bagaimanapun, ini hanyalah sekedar hidup. Kita tidak akan pernah tahu kedepannya akan seperti apa. Siapa juga yang tahu? Charless Benington melakukan bunuh diri walau terlihat baik-baik saja, dan kurasa pada momen itu, vokalis Linkin Park itu memang sedang mati rasa. Dan keputusan terakhirnya membuat tubuh rapuh yang menampung rasa itu pada akhirnya ikut mati.

Mati rasa bisa terjadi kapanpun dimanapun. Berbeda dengan stress, frustasi, dan depresi yang membuat kita merasa sangat tertekan akan sesuatu. Mati rasa adalah keadaan dimana kita tidak tahu mau apa, tidak tahu harus apa, dan tidak tahu harus melakukan apa.

Counter terbaik mati rasa menurutku adalah kembali jatuh cinta. Sebab dengan cinta segala hal yang kita lakukan akan terasa menyenangkan. Bahkan dengan cinta, percakapan ambigu, tolol, dan kampret kadang menjadi lucu dan bermakna.

Namun cinta adalah hal abstrak yang sulit untuk ditebak, ia kadang datang dan pergi, dan kendati banyak orang mengatakan bahwa cinta itu abadi. Pada akhirnya aku meragukannya. Cinta pada ujungnya menjadi suatu hal asing yang tidak aku ketahui, dan sebaiknya umat manusia memaknai cinta dengan cara yang berbeda-beda. Sebab semakin kita mendeskripsikannya, maknanya akan semakin menghilang.

Lalu bagaimana cara jatuh cinta?

Aku tidak tahu, tapi jika kamu mati rasa dan merasakan hal yang sama sepertiku. Hanya satu pintaku, yang kuat yaa. Ini Cuma salah satu fase dalam hidup yang harus kita lewati, seperti ulat yang merasakan dirinya mati dalam kepompong. Kita hanya sedang menunggu untuk ‘terlahir kembali’. Dalam wujud yang sama, namun dengan sudut pandang yang berbeda.

Lagipula, beberapa hal memang akan terlihat berbeda setelah kita melewatinya.

Tips dariku; lakukanlah apa yang bisa kau lakukan. Aku tahu mati rasa adalah kondisi dimana kita merasa ‘mati’. Tapi masa bodohlah! Lakukan hal-hal yang baru walau kau tidak tahu itu apa. Lemparlah seekor anjing agar dikejar atau apalah hal-hal seru seperti itu! Berikan senyuman kamu pada dunia dan orang lain, berikan orang lain hal yang masih kamu miliki, entah itu uang atau sisa-sisa kebahagiaan yang bisa kamu bagikan. Dengarkanlah musik yang kau suka, bernyanyilah walau itu akan membuatmu dikejar-kejar tetangga!

Tapi tentu saja, no narkoba! No mabuk-mabukan! Itu hanya akan membuat kamu memiliki perasaan semu yang malah menjerumuskan kamu ke jurang kehinaan.

Tetaplah lakuin hal itu sampai kau memiliki alasan untuk mencintai sesuatu atau mencintai diri kamu sendiri. karena terkadang, umat manusia merasakan mati rasa ketika mereka lupa cara untuk jatuh cinta.

Jadi satu pintaku, tetaplah hidup!


Btw, Saat tulisan ini berakhir, lagu A Little Peace of Heaven juga berakhir.

Share:

0 comments:

Posting Komentar