Jumat, 17 Juni 2022

Terima Kasih Untuk Semester IV Ini

Aku hanya bisa bilang terima kasih untuk semester ini, jam demi jam dalam kelas, detik demi detik yang kita lalui didalam kampus. Segala pertengkaran dan tawa canda yang kemudian menjelma satu dalam pelukan waktu.

Akankah berakhir?

Teman-temanku yang lain senang bisa naik ke semester berikutnya, namun aku semakin gusar. Kau tahu mengapa? Karena semakin kita menuju masa depan, kita pada akhirnya akan menemukan titik akhir perkuliahan kita, sebuah tempat dimana kita akan berpisah dan setiap momen yang kita buat hanya akan kita kenang melalui gambar demi gambar yang kita bina.

Aku ingin lebih lama bersama kalian, aku ingin kita abadi dalam kebersamaan. Namun ekspektasiku harus aku patahkan karena tiada yang benar-benar abadi, sebab waktu pun akan berakhir, dan kita semua akan fana.

Aku mencintai kalian dan ingin lebih lama bersama kalian, jadi kuharap kita semakin sering membuat kegiatan diluar kelas, entah itu kegiatan yang sepele, entah itu kegiatan yang hanya bertukar informasi. Namun sampai pada titik itu, aku ingin bersama kalian menguntai kenangan, memilin detik-demi detik, membunuh waktu yang kian berjalan.

Bukankah engkau dan aku sama-sama lucu?

Kita semua dulu asing, tidak kenal satu sama lain, kemudian kita menyatu dalam jurusan yang bernama PGMI. Kelas E, kelas paling terasing sampai saat semester satu kita lebih sering liburnya. Namun entah mengapa itu semua lucu. Kita semua orang asing dengan tujuan yang berbeda-beda, bahkan sampai ada yang tidak tahu masuk PGMI untuk apa. Kita semua asing, namun perlahan, kita semua menemukan titik cerah, kita semua menemukan titik indah. Sebab PGMI bukan kutukan, melainkan keberkahan.

Aku bersyukur Tuhan mempertemukanku dengan orang seperti kalian, aku yang tidak tahu arah hidupku akan seperti apa mulai memahami bahwa sebenarnya langkah-langkah dalam hidup yang kita miliki merupakan takdir yang dibuatkan Tuhan. Dan semakin kita melangkah, kita semakin sadar bahwa pilihan itu akan semakin terang, bahwa pada akhirnya hidup adalah tentang melangkah; membuang rasa takut dan keraguan, berjalan menuju titik yang telah ditentukan Tuhan.

Kita adalah orang-orang yang lucu; kita berawal dari keterasingan. Dan pada suatu masa, toga akan ada di kepala kita, buket bunga akan ada di tangan kiri, dan pada saat itu pula, kita akan kembali asing. Kita akan kembali terasing, membuat jalan kita sendiri, berpisah dari koloni.

Hidup yang aku jalani membuatku mampu melihat kenyataan bahwasanya masa depan yang akan kita jalani akan benar-benar dingin dan sepi. Lorong gelap panjang yang entah dimana titik terangnya, dengan jalan dipenuhi duri dan kerikil tajam yang melukai kaki. Siapkah kita hadapi?

Pada suatu titik di masa depan, kau dan aku hanya akan tinggal kenangan. Sebab pada akhirnya, setiap jalan yang kita pilih akan selalu memiliki akhir. Pada akhirnya, kita semua fana, pada akhirnya kita akan kembali sendiri.

Namun kau tahu? Kendati aku tahu bahwa kita sama-sama fana, aku akan membuat kefanaan ini bermakna. Menguntai lebih banyak waktu bersama kalian, mencoba lebih banyak hal yang baru, mencoba agar suatu titik, kenangan ini akan membuat kita abadi.

Akan kutulis semua tentang kita, agar kita abadi dalam sejarah. Kan kuukir kisah kita bersama malam-malam yang dingin, bersama dengan sepinya malam kala semua tak lagi terbangun. Akan kuceritakan kisah kita pada keabadiaan bahwa kami akan tetap tinggal, pada momen ini, pada detik ini, pada masa depan.

Kita semua berawal dari keterasingan dan akan kembali asing. Namun sebelum toga sampai diatas kepala, akan kita buat kisah yang paling indah, akan kita buat cerita penghancur gelisah. Asal kita masih bersama, cerita itu pun akan kita susun bersama.

Kita semua memang asing, dan akan kembali asing. Akan tetapi itu tidak mengapa, selama semua itu tentang kita, fana pun tak mengapa.

Kita semua memang asing, dan akan kembali terasing. Dan masa depan dengan toga diatas kepala, dan kehidupan yang kita akan terlepas darinya. Akan kuuntai lebih banyak kisah bersamamu.

Akan kuuntai lebih banyak kisah bersamamu…


Aku dan anak anak kelas E

Lihat Hermianti wkwkwkw, kayak lihat hantu!



Putri bilek: Aku akan berpura-pura kerja agar nilaiku tinggi!



Perempuan saat diajak debat, nyenyenyenye


Cowok-Cowok PGMI20 sebelum mengenal Togel

KAMI SUDAH SEJAUH INI! KAMI AKAN MENYELESAIKAN SKRIPSI KAMI!



Api Sartina! APIIII APIIII!!!
Share:

0 comments:

Posting Komentar