Selasa, 23 Februari 2021

Playboy di Mata Mira

 Playboy di Mata Mira   

Beberapa malam kemarin si Mira melihat salah satu statusku di WhatsApp mengenai Maling-Maling Gacha, aku menulis bahwa pencuri itu telah mati karena digebuk masyarakat Wakanda dengan cara yang tidak wajar, aku tidak ingin memberitahumu seperti apa cara yang tidak wajar tersebut karena bagiku adalah hal yang tidak sopan bila aku jabarkan semuanya disini. Namun sebagai gantinya, aku mengizinkan kalian berimajinasi bagaimana maling itu disiksa, misalkan saja ia diikat di pohon lalu diberi nonton film Dora The Explorer selama lima jam, atau maling itu disodok pake gerobak bakso sampai kepalanya nyungsep di selokan. Terserah kalian mau berimajinasi seperti apa, yang penting jangan yang aneh-aneh.

Pembicaraan kami berlanjut, ia bercerita tentang banyaknya kasus kriminalitas di Kopang yang menurutku sudah tidak wajar, diantaranya adalah kasus pembunuhan di Kopang dimana lelaki itu adalah lelaki pemabuk dan pengguna narkotika, dia berantem dan bunuh orang. Kemudian pembacokan tukang parkir di Alfamart perempatan Kopang yang dimana dia mabuk, terus ada orang yang gamau bayar parkir dan akhirnya dibacok. Pesan itu berakhir dengan kalimat ‘bahaya bet ini’ yang berarti bahayanya sudah tidak bisa di tolerir lagi.

Kasus virus Covid-19 di Kopang juga dibahasnya, ia bahkan memberitahuku bahwa puskesmas di Kopang ditutup gara-gara penyebaran virus ini, katanya, Kopang memiliki lonjakan virus Covid lebih dari yang lain, dan parahnya lagi adalah, dia bercerita bahwa ada orang Pengkores yang kena.

Kampret.

Pengkores adalah desaku, desa yang makmur tentram dan memiliki persawahan yang cukup banyak, namun tidak bisa dipungkiri bahwa kehidupan urban juga membuat pendekatan antara satu sama lain terjadi. Dan jika kita membahas Covid, banyak yang percaya penularan pertama Covid di Lombok adalah melalui perempuan yang sudah tua, perempuan ini positif dan segera dijaga agar penularan semakin tidak terjadi. Namun penularan yang lebih parah terjadi ketika salah satu kyai terkena covid dan bersalaman dengan muridnya, akhirnya sekolah itu ditutup dan dikarantina, selepas itu aku tidak tahu bagaimana Covid ini meluas, namun banyak yang percaya bahwa virus ini datang dari para pelancong yang datang ke Lombok, dan itu pernah terjadi di desaku.

Kejadian itu bermula ketika seorang yang dari desa ini pergi melalang buana ke luar Lombok, kalau nggak salah Kalimantan, nah selepas ia melalang buana disana, ia kemudian kembali ke Lombok sembari membawa giveaway virus Covid-19 yang ia sebar tanpa sengaja, katanya juga bahwa ia sebenarnya sedang diisolasi tapi kabur, dan kampretnya dia kabur ke desaku yang malah membuat desa kocar-kacir karena kedatangannya. Ia pun di buron oleh pihak rumah sakit kemana-mana, dan baginya, ia mungkin merasa seperti Cleon di game The Warrior yang dikejar-kejar polisi.

Kejadian lain adalah pernah ada perempuan di desaku yang terpapar virus tersebut, dan sialnya adalah ibuku sholat shubuh disampingnya dan itu menyebabkan ibuku ngedumel sendiri dirumah. Aku juga menceritakan Mira tentang kriminalitas lain, kemarin sekali, pernah desa disampingku viral karena ada perempuan yang sholat sambil joget, malang tak bisa ditolak, video tersebut viral dan dia di bully habis-habisan oleh masyarakat dan Indonesia. Satu-satunya perlawanan yang bocah itu lakukan adalah dia mengatakan bahwa saat sholat dia mendengar musik DJ dan akhirnya joget, namun tentu saja ketahuan kalau itu hanya rekaan sebab hanya orang tolol yang merekam dirinya sholat sambil joget, dan agar tidak dibakar masa, perempuan itu segera membuat klarifikasi permintaan maaf dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi. Hal itu memang sudah menjadi tradisi dimana klarifikasi adalah akhir dari segala permasalahan yang tercipta, seburuk-buruknya kelakuanmu, kalau kamu membuat klarifikasi permintaan maaf maka rencana kamu yang akan diarak-arak keliling desa kemudian dilempar ke selokan sebagai tumbal akan ditunda, dan bahkan tidak akan pernah dilakukan.

Mira kemudian bercerita tentang kisah percintaan yang dia alami, dia bersama seekor buaya yang mengincarnya lagi…

Mira bercerita kepadaku bahwa belakangan ini dia pacaran dengan seekor buaya yang bernama Alfred, namun karena namanya terlalu keren untuk orang desa, kita bisa memanggilnya Kampret. Mira dan Kampret menjalin hubungan untuk waktu yang tidak lama, hal itu terjadi karena Mira tidak suka kepada Kampret namun si Kampret terus meminta-minta dan akhirnya Mira menerimanya dengan perasaan tidak suka.

Singkat cerita, si Kampret ini tahu kalau Mira tidak menyukainya, dan seperti cerita kapal Titanic yang kejedot es, cintanya karam bersama waktu dan kenangan yang berharga bagi si Kampret namun tidak bagi Mira. Mereka berdua diibaratkan pemain Titanic kala itu, si Kampret adalah Leonardo De Caprio versi kena azab, dan si Mira adalah Rose versi jilbab di kapal Titanic. Tahu sang kapal akan karam, Kampret berkata kepada Mira bahwa ia harus melompat.

Kampret          : Jump!

Mira                 : No!

Kampret          : You jump, I jump!

Mira                 : No, You Jump, I tenggelam

Mira mendorong Kampret sehingga kepalanya kejedot es, dia jatuh, berguling-guling dan tenggelam bersama seluruh perasaannya yang berharga kepada Mira, kemudian tubuhnya membeku didalam lautan, namun tidak dengan hatinya.

Dan seperti buaya-buaya pada umumnya yang masih jatuh cinta kepada pasangannya, maka dia—seperti playboy-playboy pada umumnya--memberi rayuan kepada Mira dengan kata-kata yang manis aduhai, somplay, gomblay, namun sayangnya, Mira memiliki masa lalu percintaan yang kelam, dia telah gonta-ganti pacar sesering mengganti celana dalam dan dirinya kebal terhadap rayuan-rayuan mematikan lelaki playboy, sebab sebenarnya, Mira adalah playgirl.

Kampret tentu saja tidak tinggal diam, segera dia mengeluarkan jurus-jurus ampuh untuk menyegel perasaan Mira, namun karena Mira memiliki darah playgirl permanen, ilmunya juga tidak bisa diremehkan. Pertarungan antara aksara-aksara cinta mengalun diantara mereka, antara demand dan refuse yang saling berkaitan, namun sungguh disayangkan siluman buaya darat tersebut kalah telak, tubuhnya lebam, hatinya patah, namun tidak ada yang pernah tahu bahwa hati itu bisa saja bereinkarnasi, cinta itu bisa jadi tidak mati, ia ada, utuh, tak bisa dibunuh.

Namun Mira lupa bahwa dia juga manusia, ada sebongkah hati suci yang masih dia miliki, dan itulah, pada saat detik-detik terakhir pertempuran, Mira luluh…

“Kenapa ya pas cowo playboy itu kalau berubah menjadi orang setia pasti selalu susah untuk dipercaya” tentu saja kalimat yang menyedihkan itu yang memiliki udang di balik batu membuat Mira luluh dan kasihan karena ia adalah cewek

“Sabar ya, kamu pasti temukan yang tepat”

Mira terus bertahan dengan penolakan sehingga mereka terus berantem dengan permasalahan yang itu-itu aja, namun keaiaiban terjadi, sebab beberapa hari yang lalu Mira mendapatkan teman yang ingin curhat dengannya, perempuan ini kita panggl saja Suci, dan ternyata yang dicurhatkan Suci adalah si mantan Mira, atau tepatnya si Kampret. Mira menarik benang merah dari semua kejadian, dia menganalisa, bertanya dan terus mencari tahu sampai benang merahnya ketemu.

Ternyata oh ternyata, ketika si Mira putus dengan si Kampret, si Kampret jadian sama si Suci, dan waktunya tepat banget karena Mira meminta screenshot percakapan dan mencocokkan semuanya, dan tahu? Semuanya valid tanpa ada kecacatan. Mira yang memiliki kemampuan detektif langsung memberikan kesimpulan ulti yang akan aku ingat tentang playboy, sebab dalam pandangan Mira, playboy adalah playboy, dan tidak akan pernah berubah.

“Kamu tahu Zis? Inti dari semua cerita saya ini adalah bahwa playboy itu sama saja, mereka akan tetap playboy sebagaimanapun rayuan yang mereka beri”

Aku hanya diam menyimak ucapannya dan tersenyum karena mengetahui satu hal.

Tanpa dia tahu, bagiku Mira adalah playgirl.

***

Kami istirahat malam itu, Mira tidur duluan selepas aku meminta apa yang bisa dijadikan bahan tulisan sementara malam itu aku duduk didepan laptop dan seperti biasa, aku mempelajari Blogger. Aku menulis di duniakuliahnusantara.blogspot.com dengan serius sementara platform Kura-Kura Pejalan aku jadikan sebagai ajang aku curhat tentang kehidupan yang aku jalani. Aku berniat untuk membuat animasi sendiri namun sampai saat ini, aku masih gagal menemukan gambar yang chubby dan pantas untuk diriku sendiri. Aku istirahat malam itu dan paginya aku mendapatkan pesan darinya.

Ia bercerita bahwa sekarang si playboy itu segrup dengannya, tadi malam ia sempat bercerita tentang seorang gadis lugu yang diincar oleh buaya itu sebagai tumbal barunya, aku langsung mengatakan kepadanya untuk melindungi perempuan polos itu dengan cara apapun, tentu saja Mira tidak merasa enak berada pada grup itu karena mereka sekarang seperti game Among Us. Kampret adalah Impostor yang jatuh cinta kepada si polos ini, sementara Mira dan si polos ini adalah pemain, dan walau si Mira mengatakan kepada si polos bahwa Kampret adalah Impostor, namun bisa jadi ia akan terus diincar oleh Impostor sepanjang hidupnya, dan bisa jadi, si Kampret akan memanggil Impostor-Impostor lainnya dan akan menyerang kehidupan Mira, kini, Mira menjadi sebuah agen rahasia yang akan menendang Kampret secara diam-diam, membuatnya terbengkalai di luar angkasa seperti hukuman playboy pada umumnya.

“Kita akan namakan apa operasi ini?” aku bertanya

“Trapping Crocodile” tulis Mira yang tentu saja artinya adalah menangkap buaya

Aku berpikir lama, lalu terbersit sebuah ide operasi yang menurutku cocok untuk hal ini.

“Bagaimana kalo Make Rush and Crush to Avoid Woman Cried”

“Kepanjangan”

“Disingkat MENCRET”

“prank aja dah, Prank”

“Kalo Prank berarti ini semua candaan”

“Push the rank”

“Apa yang harus di push?”

“Push The Rank”

“Tapi kan kita gak mungkin nge-Push”

“Pancing buaya masuk kendang”

“Gitu doang?”

“Ya, gitu doang”

“Apa bedanya? Malah bagusan yang awal, Bagaimana kalau Trapping Crocodile?”

Diam.

Dan malam itu berlalu, sebuah rencana timbul dalam semesta yang maha besar dan kami, akan bersiap untuk menjerat buaya-buaya kampungan itu, kami akan melakukan banyak taktik agar buaya itu tidak akan pernah bisa keluar dari cengkraman kami, dan mengetahui hal ini, aku tidak sabar menunggu hari esok…

Aku ambil di status Whatsapp


Share:

0 comments:

Posting Komentar