Playboy di Mata Mira
Beberapa malam
kemarin si Mira melihat salah satu statusku di WhatsApp mengenai Maling-Maling
Gacha, aku menulis bahwa pencuri itu telah mati karena digebuk masyarakat
Wakanda dengan cara yang tidak wajar, aku tidak ingin memberitahumu seperti apa
cara yang tidak wajar tersebut karena bagiku adalah hal yang tidak sopan bila
aku jabarkan semuanya disini. Namun sebagai gantinya, aku mengizinkan kalian
berimajinasi bagaimana maling itu disiksa, misalkan saja ia diikat di pohon
lalu diberi nonton film Dora The Explorer selama lima jam, atau maling itu
disodok pake gerobak bakso sampai kepalanya nyungsep di selokan. Terserah
kalian mau berimajinasi seperti apa, yang penting jangan yang aneh-aneh.
Pembicaraan kami
berlanjut, ia bercerita tentang banyaknya kasus kriminalitas di Kopang yang
menurutku sudah tidak wajar, diantaranya adalah kasus pembunuhan di Kopang
dimana lelaki itu adalah lelaki pemabuk dan pengguna narkotika, dia berantem
dan bunuh orang. Kemudian pembacokan tukang parkir di Alfamart perempatan
Kopang yang dimana dia mabuk, terus ada orang yang gamau bayar parkir dan
akhirnya dibacok. Pesan itu berakhir dengan kalimat ‘bahaya bet ini’ yang
berarti bahayanya sudah tidak bisa di tolerir lagi.
Kasus virus
Covid-19 di Kopang juga dibahasnya, ia bahkan memberitahuku bahwa puskesmas di
Kopang ditutup gara-gara penyebaran virus ini, katanya, Kopang memiliki
lonjakan virus Covid lebih dari yang lain, dan parahnya lagi adalah, dia
bercerita bahwa ada orang Pengkores yang kena.
Kampret.
Pengkores adalah
desaku, desa yang makmur tentram dan memiliki persawahan yang cukup banyak,
namun tidak bisa dipungkiri bahwa kehidupan urban juga membuat pendekatan
antara satu sama lain terjadi. Dan jika kita membahas Covid, banyak yang percaya
penularan pertama Covid di Lombok adalah melalui perempuan yang sudah tua,
perempuan ini positif dan segera dijaga agar penularan semakin tidak terjadi.
Namun penularan yang lebih parah terjadi ketika salah satu kyai terkena covid
dan bersalaman dengan muridnya, akhirnya sekolah itu ditutup dan dikarantina,
selepas itu aku tidak tahu bagaimana Covid ini meluas, namun banyak yang
percaya bahwa virus ini datang dari para pelancong yang datang ke Lombok, dan
itu pernah terjadi di desaku.
Kejadian itu
bermula ketika seorang yang dari desa ini pergi melalang buana ke luar Lombok,
kalau nggak salah Kalimantan, nah selepas ia melalang buana disana, ia kemudian
kembali ke Lombok sembari membawa giveaway virus Covid-19 yang ia sebar tanpa
sengaja, katanya juga bahwa ia sebenarnya sedang diisolasi tapi kabur, dan
kampretnya dia kabur ke desaku yang malah membuat desa kocar-kacir karena
kedatangannya. Ia pun di buron oleh pihak rumah sakit kemana-mana, dan baginya,
ia mungkin merasa seperti Cleon di game The Warrior yang dikejar-kejar polisi.
Kejadian lain
adalah pernah ada perempuan di desaku yang terpapar virus tersebut, dan sialnya
adalah ibuku sholat shubuh disampingnya dan itu menyebabkan ibuku ngedumel
sendiri dirumah. Aku juga menceritakan Mira tentang kriminalitas lain, kemarin
sekali, pernah desa disampingku viral karena ada perempuan yang sholat sambil
joget, malang tak bisa ditolak, video tersebut viral dan dia di bully
habis-habisan oleh masyarakat dan Indonesia. Satu-satunya perlawanan yang bocah
itu lakukan adalah dia mengatakan bahwa saat sholat dia mendengar musik DJ dan
akhirnya joget, namun tentu saja ketahuan kalau itu hanya rekaan sebab hanya
orang tolol yang merekam dirinya sholat sambil joget, dan agar tidak dibakar
masa, perempuan itu segera membuat klarifikasi permintaan maaf dan berjanji
untuk tidak mengulanginya lagi. Hal itu memang sudah menjadi tradisi dimana
klarifikasi adalah akhir dari segala permasalahan yang tercipta,
seburuk-buruknya kelakuanmu, kalau kamu membuat klarifikasi permintaan maaf
maka rencana kamu yang akan diarak-arak keliling desa kemudian dilempar ke
selokan sebagai tumbal akan ditunda, dan bahkan tidak akan pernah dilakukan.
Mira kemudian
bercerita tentang kisah percintaan yang dia alami, dia bersama seekor buaya
yang mengincarnya lagi…
Mira bercerita
kepadaku bahwa belakangan ini dia pacaran dengan seekor buaya yang bernama
Alfred, namun karena namanya terlalu keren untuk orang desa, kita bisa
memanggilnya Kampret. Mira dan Kampret menjalin hubungan untuk waktu yang tidak
lama, hal itu terjadi karena Mira tidak suka kepada Kampret namun si Kampret
terus meminta-minta dan akhirnya Mira menerimanya dengan perasaan tidak suka.
Singkat cerita, si
Kampret ini tahu kalau Mira tidak menyukainya, dan seperti cerita kapal Titanic
yang kejedot es, cintanya karam bersama waktu dan kenangan yang berharga bagi
si Kampret namun tidak bagi Mira. Mereka berdua diibaratkan pemain Titanic kala
itu, si Kampret adalah Leonardo De Caprio versi kena azab, dan si Mira adalah
Rose versi jilbab di kapal Titanic. Tahu sang kapal akan karam, Kampret berkata
kepada Mira bahwa ia harus melompat.
Kampret : Jump!
Mira : No!
Kampret : You jump, I jump!
Mira : No, You Jump, I tenggelam
Mira mendorong
Kampret sehingga kepalanya kejedot es, dia jatuh, berguling-guling dan
tenggelam bersama seluruh perasaannya yang berharga kepada Mira, kemudian
tubuhnya membeku didalam lautan, namun tidak dengan hatinya.
Dan seperti
buaya-buaya pada umumnya yang masih jatuh cinta kepada pasangannya, maka dia—seperti
playboy-playboy pada umumnya--memberi rayuan kepada Mira dengan kata-kata yang
manis aduhai, somplay, gomblay, namun sayangnya, Mira memiliki masa lalu
percintaan yang kelam, dia telah gonta-ganti pacar sesering mengganti celana
dalam dan dirinya kebal terhadap rayuan-rayuan mematikan lelaki playboy, sebab
sebenarnya, Mira adalah playgirl.
Kampret tentu saja
tidak tinggal diam, segera dia mengeluarkan jurus-jurus ampuh untuk menyegel
perasaan Mira, namun karena Mira memiliki darah playgirl permanen, ilmunya juga
tidak bisa diremehkan. Pertarungan antara aksara-aksara cinta mengalun diantara
mereka, antara demand dan refuse yang saling berkaitan, namun sungguh
disayangkan siluman buaya darat tersebut kalah telak, tubuhnya lebam, hatinya
patah, namun tidak ada yang pernah tahu bahwa hati itu bisa saja bereinkarnasi,
cinta itu bisa jadi tidak mati, ia ada, utuh, tak bisa dibunuh.
Namun Mira lupa
bahwa dia juga manusia, ada sebongkah hati suci yang masih dia miliki, dan
itulah, pada saat detik-detik terakhir pertempuran, Mira luluh…
“Kenapa ya pas
cowo playboy itu kalau berubah menjadi orang setia pasti selalu susah untuk
dipercaya” tentu saja kalimat yang menyedihkan itu yang memiliki udang di balik
batu membuat Mira luluh dan kasihan karena ia adalah cewek
“Sabar ya, kamu
pasti temukan yang tepat”
Mira terus
bertahan dengan penolakan sehingga mereka terus berantem dengan permasalahan
yang itu-itu aja, namun keaiaiban terjadi, sebab beberapa hari yang lalu Mira
mendapatkan teman yang ingin curhat dengannya, perempuan ini kita panggl saja
Suci, dan ternyata yang dicurhatkan Suci adalah si mantan Mira, atau tepatnya
si Kampret. Mira menarik benang merah dari semua kejadian, dia menganalisa,
bertanya dan terus mencari tahu sampai benang merahnya ketemu.
Ternyata oh
ternyata, ketika si Mira putus dengan si Kampret, si Kampret jadian sama si
Suci, dan waktunya tepat banget karena Mira meminta screenshot percakapan dan
mencocokkan semuanya, dan tahu? Semuanya valid tanpa ada kecacatan. Mira yang
memiliki kemampuan detektif langsung memberikan kesimpulan ulti yang akan aku
ingat tentang playboy, sebab dalam pandangan Mira, playboy adalah playboy, dan
tidak akan pernah berubah.
“Kamu tahu Zis?
Inti dari semua cerita saya ini adalah bahwa playboy itu sama saja, mereka akan
tetap playboy sebagaimanapun rayuan yang mereka beri”
Aku hanya diam
menyimak ucapannya dan tersenyum karena mengetahui satu hal.
Tanpa dia tahu, bagiku Mira
adalah playgirl.
***
Kami istirahat
malam itu, Mira tidur duluan selepas aku meminta apa yang bisa dijadikan bahan
tulisan sementara malam itu aku duduk didepan laptop dan seperti biasa, aku
mempelajari Blogger. Aku menulis di duniakuliahnusantara.blogspot.com dengan
serius sementara platform Kura-Kura Pejalan aku jadikan sebagai ajang aku
curhat tentang kehidupan yang aku jalani. Aku berniat untuk membuat animasi
sendiri namun sampai saat ini, aku masih gagal menemukan gambar yang chubby dan
pantas untuk diriku sendiri. Aku istirahat malam itu dan paginya aku
mendapatkan pesan darinya.
Ia bercerita bahwa
sekarang si playboy itu segrup dengannya, tadi malam ia sempat bercerita
tentang seorang gadis lugu yang diincar oleh buaya itu sebagai tumbal barunya,
aku langsung mengatakan kepadanya untuk melindungi perempuan polos itu dengan
cara apapun, tentu saja Mira tidak merasa enak berada pada grup itu karena
mereka sekarang seperti game Among Us. Kampret adalah Impostor yang jatuh cinta
kepada si polos ini, sementara Mira dan si polos ini adalah pemain, dan walau
si Mira mengatakan kepada si polos bahwa Kampret adalah Impostor, namun bisa
jadi ia akan terus diincar oleh Impostor sepanjang hidupnya, dan bisa jadi, si
Kampret akan memanggil Impostor-Impostor lainnya dan akan menyerang kehidupan
Mira, kini, Mira menjadi sebuah agen rahasia yang akan menendang Kampret secara
diam-diam, membuatnya terbengkalai di luar angkasa seperti hukuman playboy pada
umumnya.
“Kita akan namakan
apa operasi ini?” aku bertanya
“Trapping
Crocodile” tulis Mira yang tentu saja artinya adalah menangkap buaya
Aku berpikir lama,
lalu terbersit sebuah ide operasi yang menurutku cocok untuk hal ini.
“Bagaimana kalo
Make Rush and Crush to Avoid Woman Cried”
“Kepanjangan”
“Disingkat MENCRET”
“prank aja dah,
Prank”
“Kalo Prank
berarti ini semua candaan”
“Push the rank”
“Apa yang harus di
push?”
“Push The Rank”
“Tapi kan kita gak
mungkin nge-Push”
“Pancing buaya
masuk kendang”
“Gitu doang?”
“Ya, gitu doang”
“Apa bedanya? Malah
bagusan yang awal, Bagaimana kalau Trapping Crocodile?”
Diam.
Dan malam itu
berlalu, sebuah rencana timbul dalam semesta yang maha besar dan kami, akan bersiap
untuk menjerat buaya-buaya kampungan itu, kami akan melakukan banyak taktik
agar buaya itu tidak akan pernah bisa keluar dari cengkraman kami, dan
mengetahui hal ini, aku tidak sabar menunggu hari esok…
Aku ambil di status Whatsapp |
0 comments:
Posting Komentar