Senin, 09 Juli 2018

Kamu Tidak Istimewa Lagi, Namun Perasaan Ini Datang dan Pergi

 

09-07-2018

Dua hari yang lalu aku ngizin tuk pulang kerumah, untungnya, aku dikasih dan akan balik hari senin. Dan sayangnya, hari ini adalah hari senin, sekitar dua jam lagi aku akan kembali ke pondok pesantren, nyantri, melakukan semuanya berturut turut lagi. Kasihan.

Sebenarnya ku bosan juga, namun sepertinya aku tak memiliki pilihan lain, apalagi zira tak bisa kembali gara gara biaya juga, semoga gadis itu mendapatkan yang terbaik disana, semoga ia menjadi hafidzah yang handal, solehah dan terpecaya. Amin.

Aku bosan hal hal yang monoton. Aku ingin hengkang dan melihat dunia ini dari sudut mataku sendiri, aku ingin sesuatu yang menantang, aku ingin hal itu bagaimanapun caranya. Namun sayangnya, disini tak kutemukan, maka sebenarnya dimana aku akan menemukannya?

Sebaiknya kuceritakan liburan saja ya? Baiklah liburanku menuju pantai kuta, disana kami mengambil tempat dibawah pohon agar tak terkena sinar matahari, biar adem gitu, dan dipantai aku banyak tertawa, disana kami mengunakan boat yang didayung, aku, sama kakak ali malah buat titanik, kami sekeluarga kocak, apalagi tiga bersaudara ini. Nindy yang kudorong biar tak bisa naik. Yuda, kak Rul dan kakak Soul dan tentu juga Naufal. Banyak yangkita lakukan, beberapa kali karam namun kami bangkit lagi, Naufal tenggelam, batuk dan ayahnya segera memopongnya. Lautan itu luas, dan luasnya lautan sepertinya tak akan pernah bisa habis, apalagi kalau kau memutuskan tuk menyelam ke dasarnya.

Begitulah sore kemarin. Tapi pagi ini kita semua akan berpisah, kak Ali, kak Ninin dan Azzam akan kembali ke Surabaya, ka Us, Kak soul, dan Syafira akan pergi ke lauk, begitupula dengan kak Arif, Naufal, Kenzhi dan kak AS. Begitu juga dengan aku. Kita semua akan berpisah, bukankah begitu?

Jam mulai berdetak dan aku harus pergi, karyaku ingin kukirim, tapi aku belum tahu bagaimana caranya. Hm..PS juga belum bangkit, entah kemana kubawa bakatku ini, memendamnya? Sepertinya tidak. Aku akan menulis di buku lagi, walau jelek, tetep nulis.

Dan tentang Zira, ia membuatku aneh, kau tahu? Sepertinya rasa milikku makin lama makin pudar, ia tak terlalu istimewa lagi, namun perasaan ini datang dan pergi, apalagi rindu, oh sepertinya aku tak akan pernah bisa mengerti tentang perempuan, sampai saat ini, aku masih belum mengerti. Yang jelas aku akan mondok lagi, mencoba membuat ibuku bangga degan prestasiku sendiri.

Dan sebaiknya kalian mendoakan aku, sebaiknya begitu.

Share:

0 comments:

Posting Komentar