Kamis, 24 April 2025

Pagi ini Aku Awali Dengan Rindu

Pagi ini aku awali dengan rindu, pada pukul 05:37 aku sedang mengetik tulisan ini setelah sebelumnya menyeduh secangkir susu dan sebelumnya lagi membaca buku Cara-Cara Terbaik Mengajarkan Matematika yang ditulis Randi Stone.

Hanya saja kerinduanku kepada sang ayah muncul, barangkali buku matematika itu menjelaskan sebuah skema bagaimana ayahku jago matemtaika, sementara aku harus berjuang habis-habisan untuk mempelajarinya. Barangkali juga karena pagi ini aku duduk sembari menikmati keadaan, dan bahwasanya hidup mesti disyukuri.

Hanya saja aku merindukan ayah kendati ia telah pergi. Aku merindukan senyum atau ucapan-ucapannya, aku merindukan segala hal-hal yang berkaitan dengan dan merindukan bagaimana cinta yang semestinya aku ungkapkan tidak akan mungkin lagi bisa aku sampaikan. Bahkan jutaan bunga di atas batu nisan tidak akan mengubah kenyataan bahwa orang yang kita cintai telah pergi.

Pagi ini aku awali dengan secangkir susu dan sekelumit rindu. Perasaan lainnya adalah ketakutan aku terhadap IELTS yang akan segera aku laksanakan. Aku sangat taku bilamana aku akan gagal, aku dipenuhi keraguan, namun baarangkali takut dan ragu adalah bagian dari hidup yang harus aku tapaki. Sebuah langkah—bagaimanapun jua—harus tetap dilakukan. Barangkali aku juga akan terluka dan terseok-seok, namun hidup adalah hidup, dan sebagaimana mimpi yang dipertaruhkan, ia hanya bisa didapatkan bilamana kita memenangkannya.


Share:

0 comments:

Posting Komentar