Mataku tiba-tiba sakit tadi malam
jadi aku meminta Upa untuk menelponku jam 9 disaat aku beristirahat sejenak.
Namun tidak ada telpon sama sekali sampai hapeku berdering pada jam 3 dan
ternyata itu adalah alarm untuk sholat tahajud.
Namun daripada membahas hal itu,
aku ingin membahas mimpiku tadi malam yang begitu aneh tentang serangan zombie
yang menyerang kota, beberapa kali aku adu tembak dengan zombie itu sebab ia
juga bisa menggunakan senjata, shotgun tepatnya.
Bagiku virus ini aneh, sama
seperti mimpiku beberapa minggu sebelumnya yang bertemakan sama, namun yang ini
zombienya bisa berpikir sementara minggu kemarin zombienya digunakan untuk
bermain film namun sayang ternyata zombienya asli dan dibuat menggunakan gas
bewarna hijau.
Mengenai mimpi ini, aku masih
berada pada strata hidup yang serupa, aku hidup sebagai mahasiswa dan anehnya
ternyata teman kelasku adalah anak Hammasah dimana guru kami ustad Thaisir.
Kakakkku, Desi juga ikut kuliah sehingga di mimpi itu aku menemaninya untuk menutupi
nilainya yang kurang, aku duduk di kursi dan seketika banyak orang-orang asing
yang tidak kukenal, duduk membuat lingkaran. Bagiku mereka ingin aku pergi,
namun aku tetap diam disana, mereka mungkin preman di sekolah itu, dan aku
bukan siapa-siapa. Dan ujung-ujungnya, kami berteman.
Tapi bagiku di mimpi ini, aku
bukan pemeran utamanya, pemeran utamanya adalah seorang sebayaku yang aku lupa
namanya siapa (Hasbi, Hasfi, Harbi), tapi seingatku namanya Hasfi. Bayangkan
saja kalau ternyata zombie itu adalah kutukan dari para dewa, sehingga si Hasfi
harus melawan para dewa. Anjay sih, karena ini sama seperti God of War. Dan
akhirnya Hasfi bersama seorang perempuan yang kulupa namanya pergi bersama
untuk melawan dewa tersebut, aku ikut sebagai penonton, pemberi nasehat, namun
ketika mereka bertarung, aku tidak ikut, hehe. Ya iyalah aku nggak ikut karena
itu aturannya.
Puncaknya adalah si Hasfi harus
melawan raksasa ditengah lautan, yap, benar, ditengah lautan. Bahkan ditengah
lautan itu air hanya sampai ke pahanya dimana si Hasfi harus melawannya sendiri
karena perempuan yang bersamanya sedang sakit. Sedangkan aku? Aku dari jauh
hanya berteriak teriak cara untuk mengalahkannya.
Raksasa itu berkata “Aku ingin
pukulanmu melayangkan aku ke hadapan Zeus”
Anjay, bener nih, mimpi referensi
God Of War, kratos botak mana nih? Haloo? Apa sudah bereingkarnasi jadi Deddy
Corbuzier?
Bagiku sendiri cara terbaik untuk
melawan adalah dengan cara menggunakan tali pengait, lalu memukul-mukulnya.
Namun aku juga pesimis karena raksasa itu terbuat dari kulit kayu yang keras
dan batu-batu, memukulnya bisa membuat tangan berdenyut-denyut.
Kampretnya adalah ending dari
mimpi ini aneh banget, well itu sih gara-gara ulahku yang memberitahu
orang-orang untuk menonton pertarungan mereka. Akhirnya jadi dah tuh kami nobar
bareng orang berantem sama Raksasa. Dan tahu endingnya? Ternyata endingnya
adalah raksasa itu kata kakakku kecapean, sehingga kalau kita kasih makan
poteng maka dia bisa tertidur. Dan kampretnya lagi adalah, raksasa itu tidak
pernah merasakan masakan manusia, apalagi yang namanya poteng, jadi dia merubah
dirinya menjadi ukuran manusia, seperti ukuran anak-anak untuk melawan Hasfi,
namun Hasfi terus menghindar.
Dan disitulah kami merayu dengan
makan poteng banyak-banyak sehingga mata raksasa itu jadi berbinar-binar, dan
akhirnya raksasa itu datang, memakan poteng itu dan ceritanya tamat karena aku
terbangun karena alarm.
Anjay sih, baru kali ini aku
lihat raksasa kalah sama poteng, apa ada yang lebih aneh lagi?
Oh ya, btw pagi ini aku bikin
blunder karena air mesin cuci ngalir ke lantai, aku salah karena awalnya aku
masuk ke kamar mandi dan ternyata lupa menaruhnya lagi ketika aku keluar.
0 comments:
Posting Komentar